Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur'an Melalui Pembelajaran Rumah Qur'an Nurul Fikri

Red: Nida

LAZNURULFIKRI.ORG, PALANGKARAYA – Upaya pemberantasan buta huruf Al-Qur’an merupakan tuntutan dan tanggung jawab bersama. Karena itu harus didorong melalui pendidikan agama dan keagamaan. Pendidikan Al-Qur’an harus didorong karena sesuai pesan Nabi Muhammmad SAW, sebaik-baik umatku adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. ungkap salah satu Ustadz RQNF.

salah satu sebab merosotnya moral dan karakter bangsa adalah karena generasi muda, termasuk anak-anak dan remaja mulai enggan mengaji dan mengkaji Al-Qur’an di masjid, mushalla, dan surau. Akibatnya, Al-Qur’an tidak lagi dibaca, apalagi dikaji nilai-nilai dan ajarannya yang mengandung nilai-nilai kedamaian dan antikekerasan.

Al-Qur’an cenderung tidak lagi dibuat pegangan dan petunjuk hidup, akan tetapi hanya menjadi pajangan atau penghias rumah dan masjid. Masjid, mushalla, dan surau mulai kelihatan sepi dari teriakan anak-anak dan remaja mengaji, katanya. Terhadap fenomena yang mengkhawatirkan tersebut.

Dengan hadirnya Rumah Quran Nurul Fikri ini yang di inisiasi oleh LAZ Nurul Fikri Kalimantan Tengah dengan metode pembelajaran yang tidak membosankan kami berharap semakin banyak anak-anak yang tertarik dan berminat untuk belajar di Rumah Quran ini, ungkapnya.

Adapun kegiatan Rumah Qur’an Nurul Fikri ini adalah Tilawati, Fiqih ibadah dasar, Mengaji, Setoran Hapalan seperti Doa dan surah pendek. Adapun yang lainnya kita ada Fun Game, seperti bermain dan menggambar juga.